Oleh: Lisa Aprilia - 14130022
Di zaman sekarang ini, gaya hidup yang sehat sudah sangat sulit ditemui. Pada umumnya, orang-orang menghabiskan waktunya seharian di jalanan karena macet ataupun untuk bekerja dari pagi hingga malam. Hal ini menyebabkan pola makan seseorang menjadi sangat sulit untuk diatur dan kebanyakan dari kita akan memilih untuk memakan makanan cepat saji atau Junk Food. Selain cita rasa Junk Food yang lezat, harganya juga cukup terjangkau.
Namun di balik cita rasanya yang enak, makanan Junk Food mengandung kadar lemak jenuh
(kolestrol) yang sangat tinggi. Makanan jenis Junk Food ini menyimpan berbagai efek buruk bagi orang-orang yang
gemar untuk mengkonsumsinya. Dimana kadar lemak jenuh yang sangat tinggi itu
sangat tidak baik bagi kesehatan.
Para pecandu makanan Junk
Food berisiko tinggi mengalami gangguan pencernaan seperti sindrom iritasi usus. Seperti yang kita
ketahui, makanan Junk Food lebih
banyak mengandung kalori dari pada nilai nutrisi baik bagi tubuh.
Ketika mengkonsumsi Junk
Food yang digoreng, kandungan minyaknya akan tersimpan dalam dinding
lapisan perut, yang akibatnya dapat meningkatkan produksi asam di dalam tubuh.
Zat-zat yang ada di dalam junk beresiko tinggi akan mengiritasi lapisan lambung, yang mengakibatkan terjadinya gangguan
pencernaan. Selain itu, miskinnya kandungan serat di dalam kandungan Junk Food, akan mengakibatkan
terhambatnya kerja pencernaan, serta meningkatkan resiko sembelit dan wasir.
Dr. Harvey W. Kellogg, seorang ahli bedah terkemuka dari
Amerika menemukan fakta mengejutkan bahwa dari 100.000 usus besar yang dimiliki
oleh manusia, hanya 6% yang sehat.
Beliau berpendapat bahwa 90% sumber penyakit kita bersumber dari
pencernaan yang kotor dan berawal dari usus besar. Makanan yang kita santap
setiap hari meninggalkan sisa yang menempel pada permukaan dinding usus. Sisa
makanan yang mengendap lama akan berubah menjadi racun yang mempengaruhi
kesehatan sistem pencernaan hingga peredaran darah.
Melihat efek buruk yang ditimbulkan dari Junk Food ini, kita perlu membatasi diri
untuk konsumsinya ataupun kita harus dapat mencegahnya agar tidak terjadi
masalah pada sistem pencernaan kita.
Setiap dari kita tentu menginginkan untuk memiliki hidup
yang sehat dan tentunya praktis. Untuk mengatasi permasalahan di atas, kita
dapat melakukan hal-hal pencegahan yang sangat mudah, seperti dengan
mengkonsumsi Yakult 1 botol setiap harinya. Dengan mengkonsumsi yakut, kita menjadi dapat
meningkatkan jumlah bakteri baik di dalam usus. Yakult adalah minuman
susu fermentasi yang mengandung Lactobacillus
Casei Shirota Strain yang dapat mencapai usus dalam keadaan hidup.
Usus kita merupakan salah satu organ yang memiliki dualisme
bakteri di dalamnya. Bakteri jahat dan bakteri baik. Bakteri jahat yang ada di
dalam usus biasanya berasal dari makanan yang kita konsumsi, yang dapat
menyebabkan berbagai gangguan pada usus, seperti :
- Radang usus
- Sakit perut
- Gangguan pencernaan
Untuk mencegah bakteri jahat yang terlalu banyak di dalam tubuh,
maka tubuh membutuhkan bakteri – bakteri baik yang dapat melawan kinerja dari
bakteri jahat tersebut. Dengan bertambahnya bakteri baik di dalam usus, maka
kemungkinan mengalami gangguan pencernaan dan radang pada usus akan berkurang.
~ Cintai Ususmu Minum Yakult Setiap Hari ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar